Strategi Sukses Blockchain: Hindari 5 Kesalahan Umum dalam Siaran Pers
Blockchain tidak hanya tren teknologi, tapi revolusi yang mengubah berbagai industri. Namun, di balik kehebohan itu, banyak perusahaan gagal memanfaatkan potensi penuh blockchain karena kesalahan dalam komunikasi. Artikel ini membahas lima kesalahan umum yang sering terjadi dalam siaran pers blockchain dan bagaimana menghindarinya. Dengan mengetahui celahcelah ini, Anda bisa membuat siaran pers yang efektif dan menarik perhatian target audiens.
1. Mengabaikan Validasi TeknisSalah satu kesalahan fatal dalam siaran pers blockchain adalah mengabaikan validasi teknis yang tepat. Banyak perusahaan cenderung menjelaskan teknologi blockchain dengan bahasa yang ambigu atau tidak akurat. Misalnya, menyebut "smart contract" sebagai algoritma biasa tanpa memahami implikasinya. Dalam konteks blockchain, istilahistilah teknis seperti hash rate, consensus mechanism, atau tokenomics bukan hanya penting untuk membanggakan inovasi, tapi juga untuk membangun kepercayaan.
Contoh: Sebuah startup DeFi (Decentralized Finance) pernah membuat siaran pers yang salah menyebut "smart contract aman 100%". Padahal, dalam praktiknya, smart contract rentan terhadap reentrancy attacks. Ini bukan hanya kekeliruan teknis tapi bisa merusak citra perusahaan jika tidak diakui dengan benar.
2. Menyebut Blockchain Tanpa Konteks SpesifikKesalahan kedua adalah menggunakan istilah "blockchain" secara genjrenggenjreng tanpa memberikan konteks spesifik tentang aplikasinya. Bukan hanya apa itu blockchain, tapi juga bagaimana teknologi tersebut digunakan untuk menyelesaikan masalah tertentu.
Contoh: Jika Anda ingin mempromosikan solusi supply chain menggunakan blockchain, jangan hanya mengatakan "kami gunakan blockchain". Sebutkan bagaimana konsep tersebut meningkatkan transparansi dan keamanan secara spesifik.
3. Mengabaikan Target AudiensSiapa target audiens Anda? Apakah investor? Pengguna akhir? Atau ahli industri? Kebanyakan siaran pers blockchain gagal menentukan target audiens dengan tepat. Akibatnya, pesan tidak sampai pada mereka yang seharusnya menerima.
Contoh: Sebuah proyek NFT (NonFungible Token) membuat siaran pers panjang dengan detail teknis kompleks tanpa menyebutkan bahwa audiens utamanya adalah kolektor seni atau pengguna generasi milenial yang tidak terbiasa dengan terminologi crypto.
4. Menyajikan Konten BerlebihanSiaran pers blockchain sering kali penuh dengan jargon dan detail teknis yang melebihi kebutuhan pembaca. Ini justru membuat pembaca bingung atau kehilangan fokus pada pesan utama.
Solusi: Gunakan data visual seperti grafik atau infografis untuk menjelaskan pertumbuhan adopsi atau ROI (Return on Investment). Misalnya, "Adopsi blockchain di sektor logistik tumbuh 200% dalam dua tahun terakhir" lebih efektif daripada panjang lebar menjelaskan mekanismenya.
5. Tidak Transparan Mengenai RisikoBlockchain bukan tanpa risiko—baik dari sisi teknis maupun regulasi. Banyak perusahaan malah berusaha menyembunyikan risiko ini atau minimally menyebutkannya di akhir teks secara sembunyisembunyi.
Contoh: Proyek DeFi populer dulu sempat bermasalah karena rug pull (pencairan modal pengguna secara ilegal). Jika mereka lebih transparan tentang risiko likuiditas awal proyek sejak awal, mungkin skandal itu bisa dihindari.
Kesimpulan: Strategi Komunikasi Blockchain yang EfektifMembuat siaran pers blockchain bukanlah tugas sederhana—ini tentang komunikasi strategis yang memadukan teknologi dan pemahaman pasar. Dengan menghindari lima kesalahan umum di atas—validasi teknis kurang tepat, kurangnya konteks spesifik, target audiens yang salah, konten berlebihan serta ketidaktelitian risiko—Anda dapat menciptakan narasi yang kuat dan profesional.
Ingatlah: Blockchain adalah masa depan; komunikasikan dengan tepat agar dunia menyadarinya!