Mengapa Merek Harus Memanfaatkan Jaringan Periklanan Keuangan dan Kripto?

Pandemi COVID19 telah mengubah cara konsumen berinteraksi dengan merek. Tren globalisasi tidak berhenti, namun tantangan dalam memasuki pasar internasional semakin kompleks. Apa yang bisa dilakukan merek untuk tetap relevan? Jawabannya terletak pada adopsi jaringan periklanan keuangan dan kripto. Strategi ini tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga memungkinkan penargetan audiens global secara efisien.

Kelebihan Jaringan Periklanan Kripto dalam Ekspansi Merek

Jaringan periklanan kripto menawarkan fleksibilitas finansial yang unik. Dalam ekspansi pasar, modal tidak lagi terikat pada mata uang konvensional. Merek dapat menggunakan stablecoin atau token utilitas untuk membayar iklan di berbagai platform tanpa harus melalui proses konversi mata uang asing. Hal ini sangat membantu untuk merek yang ingin menghindari risiko fluktuasi valuta asing.

Selain itu, transparansi blockchain meningkatkan kepercayaan. Di pasar internasional, tantangan utama adalah menjangkau audiens sambil memastikan iklan tidak disebut sebagai spam. Dengan teknologi blockchain, publisher dan advertiser dapat melacak performa iklan secara realtime. Data ini tidak hanya akurat tapi juga sulit dibeli oleh pihak ketiga.

Kasus Sukses: Brand Indonesia yang Berhasil Ekspor Lewat Iklan Kripto

Contoh nyata terjadi pada FinTech startup dari Jakarta, Finova Group. Dalam misi ekspansi ke Singapura, mereka menggunakan jasa periklanan crypto di platform seperti TON.fi dan Yield Guild Games (YGG). Strateginya sederhana: fokus pada audiens millennial dan Gen Z yang tertarik investasi digital.

Hasilnya? Iklanya mencapai engagement rate 4x lipat dibanding iklan tradisional. Bahkan, biaya per klik (CPC) turun hingga 60% karena pengiklan bisa memilih lokasi geografis secara spesifik—dari Filipina hingga Vietnam—dengan harga lebih kompetitif.

Langkah Strategis Merek dalam Menggunakan Jaringan Ini

Pertamatama, pilih platform periklanan crypto yang sesuai dengan target geografis Anda. Platform seperti OpenSea atau Rarible lebih cocok untuk audiens techsavvy di Asia Tenggara, sementara Unstoppable Domains bisa digunakan jika Anda ingin branding web3 (misalnya domain .crypto).

Kedua, atur budget dengan strategi tokenomics sederhana—misalnya gunakan USDT atau EURT agar nilai tukar stabil saat melakukan pembayaran lintas negara.

Terakhir, pastikan untuk mengukur KPI secara tepat guna menggunakan tools analitik blockchain seperti Chainalysis atau Arkham Intelligence.

Tantangan dan Solusinya

Walaupun potensi besar, ada risiko seperti volatilitas crypto atau masalah regulasi di beberapa negara. Solusinya adalah diversifikasi: gabungkan dengan iklan tradisional di platform seperti Google Ads atau Meta Ads Manager agar tidak bergantung sepenuhnya pada crypto.

Apa Kata Ahli?

Menurut John Tan dari GrowthHack.id, “Ekspansi internasional tanpa strategi crypto adalah seperti naik kereta api saat pesawat sudah berjalan. Tahun 2024 ini, merek yang tidak memahami ekosistem blockchain akan tertinggal.”

Jadi bagaimana merek dapat memanfaatkan jaringan periklanan keuangan dan kripto untuk berekspansi ke pasar luar negeri? Jawabannya ada dalam kombinasi inovasi teknologi dan pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen global. Siapkah Anda menyambut revolusi iklan masa depan?