Awal yang dingin dari sebuah merek tidak dapat dipisahkan dari dukungan sosial. Merek baru yang mencoba mencapai pasar seringkali harus menghadapi tantangan besar. Misalnya, brand baru di industri fashion, Zara, perlu membangun kepercayaan konsumen dengan menunjukkan komitmen mereka terhadap lingkungan dan hak buruh.
Pada awalnya, Zara dikenal sebagai merek yang cepat dan murah. Namun, setelah terlibat dalam kampanye sosial untuk memastikan praktik kerja yang adil dan lingkungan yang ramah, Zara berhasil merubah citra mereka. Brand ini sekarang dihargai oleh konsumen karena komitmennya terhadap etika bisnis.
Awal yang dingin dari sebuah merek tidak dapat dipisahkan dari dukungan sosial. Perusahaan seperti Patagonia juga mengambil langkah-langkah serupa. Brand pakaian luar ruangan ini telah berkomitmen untuk menggunakan bahan ramah lingkungan dan mendukung program konservasi alam. Patagonia bahkan menawarkan diskon kepada pelanggan yang membawa pakaian lama mereka untuk diganti dengan produk baru.
Dukungan sosial tidak hanya meningkatkan citra brand, tetapi juga membantu perusahaan mengatasi tantangan awal. Misalnya, perusahaan teknologi baru sering dianggap jauh dari nilai moral. Namun, dengan menunjukkan komitmen terhadap privasi pengguna dan keamanan data, perusahaan seperti Apple dapat membangun kepercayaan pelanggan.
Awal yang dingin dari sebuah merek tidak dapat dipisahkan dari dukungan sosial. Dengan menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai sosial dan lingkungan, brand dapat membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen dan meningkatkan kesadaran tentang produk atau layanan mereka.