Indonesia memiliki banyak merek yang ingin tumbuh dan berkembang, tetapi banyak yang menghadapi hambatan. Salah satu hambatan utama adalah kesulitan memecah batasan-batasan yang ada. Memecah hambatan pertumbuhan merek dengan pertumbuhan sendiri adalah solusi yang efektif.
Merek-merek besar seperti Unilever dan Procter & Gamble telah berhasil memecah batasan pertumbuhan mereka dengan cara inovatif. Mereka terus-menerus mencari peluang baru untuk tumbuh, seperti memperkenalkan produk baru atau masuk ke pasar baru. Misalnya, Unilever meluncurkan merek baru untuk menjawab permintaan pasar yang berubah.
Namun, bagaimana kita bisa menerapkan pendekatan ini? Pertama, perusahaan harus mendorong kreativitas dan inovasi di seluruh organisasi. Mereka harus mencari ide-ide baru dan mengembangkan produk atau layanan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi.
Kedua, perusahaan harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Mereka harus mampu menangkap tren baru dan meresponsnya dengan cepat. Misalnya, pandemi telah membawa perubahan besar dalam gaya hidup konsumen, dan merek-merek yang dapat menyesuaikan diri dengan situasi tersebut akan lebih berpotensi tumbuh.
Ketiga, perusahaan harus fokus pada pertumbuhan organik dan tidak hanya bergantung pada pertumbuhan melalui akuisisi. Ini berarti membangun bisnis dari dalam dan menemukan cara baru untuk tumbuh dari sumber daya internal.
Memecah hambatan pertumbuhan merek dengan pertumbuhan sendiri bukanlah tugas mudah, tetapi jika dilakukan dengan benar, itu dapat membawa hasil yang luar biasa. Ingatlah bahwa kunci utamanya adalah fleksibilitas, inovasi, dan adaptabilitas.
Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mengatasi hambatan pertumbuhan mereka dan terus tumbuh secara signifikan.