Kesalahan Umum dalam Promosi di Medium
Memulai dengan Kesadaran
Pada era digital saat ini, Medium telah menjadi platform yang populer bagi para penulis dan pemilik konten untuk membagikan ide dan cerita mereka. Namun, seperti segala hal lainnya, promosi di Medium bukanlah hal yang mudah. Berbagai kesalahan umum sering kali terjadi, yang dapat menghalangi kesuksesan konten Anda. Sebagai seorang penulis dengan pengalaman selama 10 tahun, saya ingin membagikan beberapa kesalahan umum dalam promosi di Medium serta bagaimana Anda dapat menghindarinya.
Kesalahan Pertama: Tidak Memahami Pengguna Medium
Medium adalah platform yang berbeda dari blog standar. Dalam hal ini, kesalahan pertama yang sering terjadi adalah penulis tidak memahami karakteristik pengguna Medium. Menurut Statista, pengguna Medium biasanya mencari konten yang berisi dan berkelanjutan. Jadi, jika Anda hanya menuliskan artikel pendek tanpa referensi atau analisis yang mendalam, Anda mungkin kehilangan perhatian para pembaca.
Contoh: Artikel Pendek Tanpa Referensi
Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan artikel pendek yang hanya berisi kutipan saja tanpa referensi atau analisis yang mendalam. Akibatnya, artikel itu hanya mendapatkan sedikit like dan komentari. Ini menunjukkan bahwa pengguna Medium mengejar konten yang kaya dan berisi.
Kesalahan Kedua: Tidak Menggunakan Tag dan Kategori dengan Baik
Tag dan kategori adalah fitur penting di Medium untuk meningkatkan visibilitas artikel Anda. Tetapi, banyak penulis sering kali mengabaikannya. Menurut sebuah survei dari BuzzSumo, artikel dengan tag dan kategori yang sesuai dapat meningkatkan trafik hingga 50%.
Contoh: Tag dan Kategori Tidak Sesuai
Sebuah artikel tentang teknologi di Medium saya lihat hanya menggunakan tag "technology" saja tanpa mempertimbangkan konteks lainnya seperti "AI", "machine learning", atau "blockchain". Hal ini membuat artikel itu sulit ditemukan oleh para pembaca yang mencari topik spesifik.
Kesalahan Ketiga: Tidak Mempromosikan Artikel Secara Efektif
Promosi adalah bagian penting dari proses penulisan di Medium. Tetapi, banyak penulis hanya menunggu artikel mereka untuk mendapatkan perhatian sendiri. Menurut seorang ekspert SEO di HubSpot, 80% dari artikel di Medium hanya mendapatkan sedikit perhatian jika tidak dipromosikan.
Contoh: Promosi dengan Media Sosial
Seorang teman saya sekali saja menuliskan artikel tentang bisnis digital dan lupa untuk mempromosikannya di media sosial. Akibatnya, artikel itu hanya mendapatkan beberapa like dan komentari meskipun kontennya sangat menarik.
Kesalahan Keempat: Tidak Memperhatikan Komentar dan Tanggapan Pembaca
Komentar adalah sumber informasi penting tentang bagaimana konten Anda diterima oleh publik. Tetapi, banyak penulis sering kali mengabaikannya. Menurut seorang peneliti dari Buffer, 86% dari pengguna media sosial menganggap komentar penting dalam menilai kualitas konten.
Contoh: Tanggapan Dari Pembaca
Saya pernah melihat artikel tentang keuangan pribadi di Medium yang sangat menghargai tanggapan pembaca. Penulis menjawab setiap komentar dan bahkan memperbarui artikelnya berdasarkan saran pembaca ini.
Penutup
Promosi di Medium memerlukan strategi yang benar untuk mencapai kesuksesan maksimal. Dengan menghindari kesalahan umum seperti tidak memahami pengguna platform, tidak menggunakan tag dan kategori dengan baik, tidak mempromosikan secara efektif, serta tidak memperhatikan tanggapan pembaca, Anda dapat meningkatkan visibilitas dan kesuksesan konten Anda di Medium. Jadi, apakah Anda siap untuk menerapkan strategi ini?